Posts

Tak seperti yang terlihat

              Tak  seperti yang terlihat                          By: fadlan  Hari itu sabtu,  ya angin pun tahu hari itu… Suasana hari itu memang tenang-tenang saja, padahal seseorang insan yang kusebut diriku itu lagi tidak menentu dengan hatinya. Ku punggungkan tas ranselku dan mencoba melangkah…Kiranya semua orang ngelihat kegalauanku, kurasa kagak!!Mungkin cuman anak bayi bersayap doang yang tahu yaaaa mungkin saja  Hari ini ayah ibu dan aku akan pergi ke rumah nenek di desa, didesa  adalah tempat  ibuku berasal, bisa dibilang aku juga berasal dari desa  hanya saja karena orang tuaku bekerja dikota itu membuatku jauh dari tempat asalku sendiri.  setelah berbulan-bulan aku dan keluargaku tidak  berkunjung ke tempat nenek  hari inilah waktunya.  Yah, pukul 09.00 aku dan keluargaku sampai dikediaman neneku, dirumah nenek hanya ada dua orang yang tinggal yaitu kakek dan nenek dikarenakan semua  anaknya sudah berkeluarga, sesekali aka memandangi wajah keriput dua orang yang duduk disam

Kemaliq Ranget

  Kemaliq Ranget Menelusuri dari googlemap, ada sebuah lokasi yang sedikit membingungkan, yakni pura Ranget. Setahu saya, di tempat tersebut tidak ada masyarakat yang beragama selain Islam. Lalu mengapa ada bangunan pura di tempat itu. Akhirnya saya mencoba menelusuri lebih jauh dengan datang langsung ke lokasi, dan mewancarai Kepala Dusun Ranget, Bapak Septori Wirawan.    Benar saja. Pak Kadus dengan tegas mengatakan bahwa warganya tidak ada yang beragama selain Islam. Persoalan pura Ranget menurutnya, merupakan konflik berkepanjangan antara masyarakat setempat sebagai pemilik dengan masyarakat pendatang yang mengaku memiliki sebidang tanah di seputaran kemaliq.  “Masyarakat setempat dan para ahli waris tidak pernah menjual tanahnya, tapi anehnya mereka sudah memiliki sertifikat tanah. Anehnya lagi, tanah tersebut juga dimiliki oleh sebuah perusahaan air minum daerah.” Ungkap pak kadus dengan wajah muram.   Kasus ini menjadi kian rumit dikarenakan banyaknya kepentingan yang masuk dan

Kemaliq Ranget di Suku Sasak

 Kemaliq Ranget di Suku Sasak                        Penulis : Fadlan  Dimasyarakat sasak itu ada yang disebut dengan yang namanya kemaliq, kemaliq  adalah sebuah tempat yang sakral, kemaliq  adalah Bahasa sasaknya. Dan secara universal kemaliq ini ada dimana-mana  dan itu menjadi milik umat muslim yang artinya kemaliq ini adalah tempat yang sangat sakral  dan disakralkan oleh masyarakat. contohnya  seperti masjid, masjid adalah tempat yang sakral atau juga bisa dikatakan kemaliq tetapi kemaliq ini mempunyai beberapa syarat diantaranya: dia memiliki aura positif, positif seperti apa? jadi jika seseorang memasuki tempat tersebut orang tersebut akan merasa nyaman, damai, dan tenang ketika memasukinya.  Oleh karena itu kemaliq juga merupakan warisan spiritual karna kemaliq umumnya pernah disinggahi oleh orang-orang tertentu atau bisa disebut juga seorang wali. Jadi intinya kemaliq adalah tempat yang sangat sakral dimana seseorang memang tidak boleh melakukan hal-hal yang dari awal dilara