Kemaliq Ranget di Suku Sasak

 Kemaliq Ranget di Suku Sasak 

                      Penulis : Fadlan 

Dimasyarakat sasak itu ada yang disebut dengan yang namanya kemaliq, kemaliq  adalah sebuah tempat yang sakral, kemaliq  adalah Bahasa sasaknya. Dan secara universal kemaliq ini ada dimana-mana  dan itu menjadi milik umat muslim yang artinya kemaliq ini adalah tempat yang sangat sakral  dan disakralkan oleh masyarakat. contohnya  seperti masjid, masjid adalah tempat yang sakral atau juga bisa dikatakan kemaliq tetapi kemaliq ini mempunyai beberapa syarat diantaranya: dia memiliki aura positif, positif seperti apa? jadi jika seseorang memasuki tempat tersebut orang tersebut akan merasa nyaman, damai, dan tenang ketika memasukinya. 

Oleh karena itu kemaliq juga merupakan warisan spiritual karna kemaliq umumnya pernah disinggahi oleh orang-orang tertentu atau bisa disebut juga seorang wali. Jadi intinya kemaliq adalah tempat yang sangat sakral dimana seseorang memang tidak boleh melakukan hal-hal yang dari awal dilarang, disamping itu juga kemaliq ini harus dijaga. Seperti makam, mata air, pohon, batu itu semua bisa disebut kemaliq jika memang tempat tersebut pernah disakralkan atau pernah disinggahi oleh Waliullah dan begitupun sebaliknya jika memang tempat tersebut tidak pernah disakralkan atau disinggahi maka tempat tersebut tidak bisa disebut sebagai kemaliq.

Kemaliq ini tidak mempunyai bentuk hanya saja ditempanya itu ada mata air dan satu pohon, dan biasanya Kemaliq itu ditandai oleh satu batu kecil tetapi batu ini sebenarnya hanyalah tanda, tetapi masyarakat setempat tidak terpaku sama batunya karena mereka tahu bahwa disitulah tempatnya Kemaliq itu, intinya tempatnya sakral. Karena disana kebanyakan mayoritas, Dan faktanya kemaliq itu ada dan masih ada garis keturunan yang memang menjaganya. jadi budaya lokal itu gunanya untuk mempertahankan identitas diri budaya nasional itu untuk bersaing di era kamajuan, dengan peasatnya pembangunan ini akan ada yang tidak seimbang , hal-hal yang ditinggalkan leluhur kita itu, kita sebagai generasi penerus harus mampu manjaga karena tanpa adanya masalalu kita tidak bisa berkembang. 

Berbicara tentang tradisi, tradisi itu tidak mungkin hilang begitu saja meskipun dirubah bentuk fisiknya seperti yang dikatakan terkait masalah tradisi “kenapa ini dikemas dengan symbol lain sementara ini adalah warisan leluhur kami yang ada di tanah sasak” ini yang menjadi persoalan tetapi mereka tidak tinggal diam mereka merasa harus ambil bagian untuk menjaga kembali prasasti-prasasti tanah sasak yang saat ini mulai hilang atau mulai pudar, karena kalau kehilangan prsasti tidak akan ada lagi bukti-bukti nyata. seperti contoh masjid adat bayan akan dirubah menjadi masjid agung, dilihat secara ibadah bagus tetapi dilihat dari historynya kalau itu dihilangkan prasasti yang dibangun ribuan tahun di tanah sasak akan hilang, tetapi kebanyakan yang beranggapan ketika melihat satu kelompok sedang melaksanakan ritual anggapanya pasti mengarah ke syirik padahal kita belum tau belumpbelum masuk atau ikut bergabung didalamnya tetapi alangkah baiknya coba masuk dulu atau pelajari dulu nanti yang kita lihat ketika memperdalam budaya yang kita temukan didalamnya adalah agama, Tetapi berbicara budaya dan agama banyak yang beranggapan keduanya saling bertolak belakang padahal prinsipnya satu atau sama karena budaya adalah implementasi dari agama. 

Upaya untuk melestarikan kemajuan kemaliq sendiri diminta agar situs kemaliq itu didata supaya ada bukti-bukti nyatanya karena mereka belum mampunyai data-data tersebut , dan upaya penguasaan ritual yang dilakukan sangat banyak, makanya mereka laskar sasak itu berharap mempunyai utusan dengan mereka Bersatu pendapat tentang tradisi.

Dengan membaca tulisan ini semoga bisa menambah wawasan teman-teman mengenai kebudayaan di suku Sasak.